Kamis, 28 September 2017

Syukuran Diesnatalis 57 Prodi PBSI

Pada tanggal 20 September 2017, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Katolik Widya Mandala Madiun merayakan Diesnatalis Prodinya yang ke-57. Pada kali ini, HMPS PBSI mengadakan acara syukuran sebagai wujud syukur atas pencapaian usia prodi PBSI yang ke-57.
 Acara Dies Natalis ini diadakan di Ruang 60 yang mengangkat tema “Tumbuh dan Berkembang dalam Keberagaman”. Acara berlangsung mulai pukul 15.30-18.30 WIB dan dihadiri beberapa dosen dan seluruh mahasiswa PBSI.
 

Syukuran dan Refleksi 57 tahun Program Studi Bimbingan dan Konseling

 Pada tanggal 19 September 2017 HMPS Pendidikan Bimbingan dan Konseling mengadakan acara Syukuran dan Refleksi 57 tahun berdirinya Program Studi Bimbingan Konseling yang tepat jatuh pada tanggal 20 September 2017, acara ini berlangsung di halaman parkir depan ruang ukm. Acara ini dimulai jam 18.30 WIB acara ini merupakan acara kekeluargaan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling bukan hanya acara antar mahasiswa, acara ini turut dihadiri dosen-dosennya. Dengan Penataan panggung dan lightning yang apik membuat kesan semakin romantis.

MaCo dan MaFest 2017

 

             Pada tanggal 23 September 2017 yang lalu, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Madiun mengadakan MaCo ( Manajemen Competition ) dan MaFest ( Manajemen Festival ) sebagai Peringatan Diesnatalis Prgoram Studi Manajemen yang ke 24. Pada tahun ini ada suatu keistimewaan, karena prodi manajemen tak  hanya menyelenggarakan MaCo saja, melainkan pada malam harinya juga menyelenggarakan MaFest.

Nah Pasti penasaran ya, apasih sebenernya MaCo itu? Apa itu MaFest?

MaCo adalah Suatu kompetisi yang diadakan oleh Program Studi Manajemen Unika Widya Mandala Madiun. MaCo tahun ini berisi perlombaan Debat Ekonomi yang diikuti oleh SMA/SMK Sederajat di wilayah kota Madiun dan sekitarnya. MACO 2017 kali ini di ikuti oleh 9 peserta yaitu SMA 2 Madiun, SMA 6 Madiun, SMK Cendekia, MAN 2 Madiun, SMA 1 Nglames dan SMK Kebonsari. Satu tim terdiri dari 3 peserta. Tema yang di angkat pada lomba Debat tahun ini adalah “REGULASI EKONOMI INDONESIA” dan tema ini diambil karena mengingat Manajemen merupakan Program Studi yang kajian Ilmu nya sangat dekat dengan Perekonomian.

Sedangkan MaFest adalah suatu acara spesial yang diadakan oleh panitia yang dikemas dengan rapi, ditata dengan setting outdoor tataan panggung dan lightning yang memberikan suguhan penampilan yang cukup memuaskan bagi mahasiswa untuk menghabiskan malam mingguan di kampus dengan beberapa guesstar antaranya Youngster city rocker, gemintang kirana, Spextra gang (Malang) dan penampilan dari UKM Musik Unika Widya Mandala Madiun dan beberapa komunitas tarian.

Sampai sini dulu bahasan tentang MaCo dan MaFest kali ini...(tlc)

Pelatihan Rajut Bersama Komunitas Celyza


         Pada tanggal 26 September 2017 yang lalu Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Madiun melaksanakan acara pelatihan rajut. Acara ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian kegiatan atas diperolehnya hibah IbM tahun 2017 oleh Ristekdikti. Program ini adalah Program kemitraan yang bekerjasama antara komunitas rajut madiun Celyza, Prodi Akuntansi Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, dan Ristekdikti. Adapun kelompok pengusul IbM ini antara lain Ibu Intan Imannuela, S.E., M.SA., Ibu Theresia Purbandari, S.E., M.Sc., dan Bapak Mujilan, S.E., M.Sc.
Acara ini dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB di awali dengan doa pembukaan, penampilan tarian dari mahasiswa Universitas Katolik Widya Madala Madiun, dan dilanjutkan pengenalan produk rajut dan komunitas Celyza kurang lebih durasi 1 jam. Setelah itu dilanjutkan dengan praktek pembuatan rajut selama kurang lebih durasi 4 jam. Dalam 4 jam tersebut terlihat sekali ketekunan dari tiap peserta untuk mempelajari rajut tersebut, banyak juga dari mereka yang sudah mencapai setengah dari hasil jadi produk rajutan mereka.
Pelatihan Rajut ini diikuti oleh siswa SMA dan SMK sederajat yang ada di Madiun, serta mahasiswa dari beberapa universitas yang ada di Madiun. Kuota peserta yang mengikuti acara ini kurang lebih sekitar 130 peserta. Dalam pelatihan rajut ini para peserta telah diberikan peralatan rajut untuk melakukan praktek merajut, proses merajut ini didampingi pula oleh rekan-rekan dari komunitas Celyza yang siap membantu mengarahkan dan mengajarkan cara merajut yang benar. Antusiasme dari peserta cukup tinggi bisa dilihat dari antusiasme mereka bertanya dan memperhatikan trainer mereka ketika memberikan arahan.
Tak hanya pelatihan rajut saja, bazar produk buatan Celyzapun turut mengisi Auditorium Universitas Katolik Widya Mandala Madiun. Pada penghujung acara selain foto bersama para peserta dan para trainer dari Celyza, juga dilaksanakan pemberian cinderamata / kenang-kenangan dari komunitas Celyza untuk perwakilan tiap instansi yang telah mengikuti pelatihan rajut hari itu. Sekitar 12 instansi yang mengikuti pelatihan ini. (tlc)

Jumat, 22 September 2017

OA Rekening Dana Investasi



Pembukaan rekening dana investasi mahasiswa program studi akuntansi dan program studi manajemen. Pembukaan rekening ini dilakukan pada tanggal 22 september 2017, dimulai pukul 08.00 Open Account RDI dilaksanakan diruang 42 dan ruang 45.  Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib untuk mahasiswa yang mengambil mata kuliah portofolio. Harapannya dengan pembukaan rekening ini. Nantinya yg akan diisi saldo minimal 100rb untuk dapat digunakan trading dan berinveatasi di  pasar modal. (TLC)

Selasa, 19 September 2017

Olimpiade Matematika






         Pada hari Minggu tanggal 17 September 2017 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas katolik Widya Mandala Madiun menyelenggarakan kegiatan tahunan Olimpiade Matematika SD, SMP, SMA se-karisidenan Madiun dalam rangka memperingati diesnatalis Program Studi Pendidikan Matematika. Pada olimpiade matematika tahun ini diikuti sebanyak 157 peserta yang terbagi dalam 3 kategori SD, SMP, dan SMA. Adapun jumlah peserta tahun ini tidak mencapai target yang dipasang oleh panitia sekitar 200 peserta, tetapi tidak mengurangi antusiasme dan semangat panitia mauun peserta dalam kegiatan ini. Acara dimulai dari pukul 07.00 presensi peserta, dilanjutkan dengan rangkaian acara berikutnya. Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah untuk menggali potensi siswa di bidang matematika.
       
           Hadiah yang diberikan untuk lomba ini antara lain juara 1-3 mendapatkan piala dan uang pembinaan. Tak hanya juara 1-3 saja, namun juara 4 dan 5 juga mendapatkan piala. Sedangkan untuk juara 6-10 mendapatkan bingkisan khusus yang telah disediakan panitia. Acara ini selain olimpiade matematika saja peserta lomba dihibur dengan beberapa penampilan antaranya : tarian kalimantan, tarian jawan dan teater yang menghibur. Pengumuman Juara diumumkan pada akhir acara. Adapun pemenangnya adalah sebagai berikut:   
        
        Adapun yang memperoleh juara olimpiade matematika wima 2017 diambil sepuluh pemenang dari masing – masing kategori. Kategori A yaitu kelas 3-4, kategori B kelas 5-6, kategori C Siswa SMP dan kategori D siswa SMA.  Adapun  nama – namanya ialah pemenang tersebut sebagai berikut:
Untuk kategori  A:
Juara 1-10  : Abu Zea Sulaiman Zuhdi (Min Demangan Madiun), Distian aulya Maharani (Min 2 Kota Madiun), Fathimah Kanza Fadhilani (SDIT Aluswah Magetan), Aurelia Luna Zahrani (Min 2 Kota Madiun), Kalyana Tantri (Min 2 Kota Madiun), Naila Aliya Tunnisa (MIT Nurul Amal Parang), Nayla Andani  Gitaninggtyas (Min 2 kota Madiun), Dinka Berlian Ardeliska (Mi Banjarejo Ngariboyo) , Sarah Nafeeza R (Min 2 Kota Madiun), dan Galang Wahyu Samananta (SD Islamiyah Magetan).
Untuk Kategori B:
Juara 1-10  : Raymond Jonatan Dwi Putra Julianto (SD unggulan Magetan), Eugenia Rivanda Gita flamboyan (SDK Santa Maria I Madiun), Mohammad hafizh Arlianto (SDIT Al Uswah Magetan), Hilmy Nasywa mahdiyyah (SD IIS PSM magetan), Kevin Raditya Mahendra (Min Demangan Madiun), Zharifa Nafhah Fatiha Anakyunan (Min @ Demangan), Galang Eka Saputra (MIN Demangan Madiun), Anastasia Mustika Sakraline (SDK Santa Maria 2 Madiun), Raffi Rizki Muqit (SDIT AL Uswah Magetan), dan Anisa Wisma Andri Rahmadhani (Min 2 Madiun).
Untuk Kategori C:
Juara 1-10  : Reyhan Ksatria Brahmacarya (SMPN 1 Magetan), Sylvia Ari Pratama (SMPN 1 Magetan), Aulianissa Nasywa Adityakusuma (SMP Iis PSM Magetan), Reiner Hernchild tanujaya(SMPK St.Bernadus Madiun), Rheva Anindya(SMPN 2 Ngawi), Laura Wijaya Dinata(SMPK St.Bernadus madiun),Steven hansel(SMPK St.Bernadus madiun),Anas Ayuni Fatimah(SMPN 1 Magetan),Akhdan taqiyuddin(SMPN 2 ngawi), Yasmina hasyima S(SMPN 2 Ngawi).
Untuk kategori D
Juara 1-10 : Nurul izzah Aisyah(SMA 2 Madiun), Ismail mahendra(MAN 2 Kota Madiun), Muhammad Alvin sofyan(MAN 2 kota Madiun), Reggya Mayang Ratih(SMA 1 Ngawi), Aisyah Retno Wahyuni(MAN 2 Kota Madiun), Febby Diah Cahyaningtyas(MAN 2 Kota Madiun), Gregorio Giantphalosa B,P(SMAN 2 Mejayan), Wanda Julia Nurafida(SMA 6 Madiun), Fidela Mardiana Samsi(SMA 2 Mejayan), Ni’ma Maulida Lihusna(MAN 2 Kota Madiun). Adapun Juran Umum dari SD yaitu MI 2 Kota Madiun Sedangkan untuk juara umum tingkat SMP diperoleh oleh SMP 1 Magetan.(DA/DY)

Kamis, 14 September 2017

CERPEN: Comeback Stronger


Karya : Aslika indriani prodi manajemen



Semilir angin yang melewati jendela ruang kelas membuatku nyaman untuk meenikmatinya. Gemuruh suasana kelas membuyarkan lamunanku. “Murid baru datang awas minggir”. Kata salah satu teman sekelasku yang bernama vane. “selamat pagi, kita hari ini punya murid baru. Silahkan perkenalkan nama kamu nak” kata wali kelasku yang bernama Pak Sanjaya. “terima kasih pak. Namaku Rehandiaz Atmanegara, panggil saja rehan. Senang bertemu dengan kalian”. Katanya dengan melemparkan senyuman yang membuat suasana kelas menjadi gaduh karena senyumannya tadi. Namun tidak denganku, aku masih terdiam sesaat dan kembali melihat kearah keluar jendela. Pak sanjaya kemudian menyuruhnya untuk duduk.
Pelajaran hari ini telah selesai. Akupun bergegas untuk pulang. “Tunggu” kata rehan ketika aku akan meninggalkan kelas. Aku berbalik dan dia memberikanku sebuah kertas sedetik kemudian dia langsung pergi. Sontak membuat teman-temanku penasaran apa yang terjadi antara aku dan rehan. “deb, kamu sama anak baru itu saling kenal?” tanya vane yang memang diketahui dia ratu gosip di kelasku. Aku hanya mengangkat bahuku dan memasukkan kertas tadi ke dalam tas ranselku. “teman-temanku ayo pulang”. Kataku sambil merangkul kedua sahabatku vane dan yesi.
Ujian nasional untuk tingkat SMA mulai mendekat, dan aku saat ini sedang belajar untuk mempersiapkan diri menjelang ujian. Tiba-tiba aku teringat kertas yang diberikan rehan kepadaku. Akupun membuka kertas itu. “Aku merindukanmu”. Begitulah isi kertas tadi yang diberikan kepadaku. Dan aku langsung merobek kertas itu dan membuangnya.
4 tahun lalu...
Suuasana siang hari di kota Bandung  yang cerah memberikan wajah ceria dan bahagia sepasang anak SMP yang sedang berjalan menelusuri jalanan dengan bernyanyi bersama. “Rehan, tunggu aku. Aduh” teriakku ketika mengejar rehan daan kemudian aku terjatuh. Dengan cepat rehan berlari kearahku “Apa kamu baik-baik saja? Mana yang sakit” tanyanya dengan wajah khawatirnya. “Sepertinya kakiku terkilir rey” jawabku ke rehan. Dengan cepat dia memasangkan jas sekolahnya ke pinggangku dan kemudian dia sudah siap dengan posisi jongkoknya. “Sini naik, aku gendong”. Aku terdiam sesaat dan kemudian aku menaiki punggungnya. “Makanya kalau lari itu hati-hati”. Omelnya yang membuatku senang dan ku jawab “iya-iya”. Kamipun pulang.
Terdengar sepertinya ibu memiliki tamu. Akupun keluar dari kamar dan ternyata tamu ibuku adalah orang tua rehan. Mereka datang kesini memintaku untuk menjauhi rehan. Dengan alasan karena tidak ingin rehan bergaul dengan anak yang memiliki keluarga tidak normal. Memang ayahku memiliki keterbatasan yaitu tunawicara. Mendengar penyataan itu membuatku meneteskaan air mata. Tak ku sangka bahwa orang tua rehan akan bertindak seperti ini. Maafkan aku ayah.
Keesokan harinya aku melihat rehan sudah duduk dibangku yang bersebelahan denganku dan tersenyum ke arahku. Namun, saat ini aku benar-benar marah dan mengabaikan rehan. Rehanpun mencoba mendekatiku. Aku masih tidak meresponnya. “Kamu kenapa sih deb?” Tanya rehan yang mulai mengeraskan suaranya. Sebelum aku menjawabnya tiba-tiba wali kelasku datang dan menyuruh rehan ke ruang guru.
Sudah jam istirahat, tapi aku belum melihat rehan kembali ke kelas, setelah dia di panggil di ruang guru. Aku mulai khawatir meski saat ini aku sedang marah dengan dia. Kemudian aku mencoba ke ruang guru untuk mencari rehan. Setelah aku sampai di ruang guru aku tidak melihhat sosok rehan. Wali kelasku menghampiriku dan beliau sudah tahu apa yang aku cari, kemudian beliau memberi tahuku bahwa rehan hari ini akan dipindahkan di Bali. Setelah mendengar itu aku langsung lari mencari rehan untuk mendapatkan jawaban yang ada di dalam kepalaku. Tapi apa daya rehan sudah pergi setelah aku sampai di depan gerbang sekolah. Aku hanya bisa duduk dan menangis melihatnya pergi.
Flashback End..
Siang ini aku dan kedua temanku berencana akan ke taman bermain di Bandung. Ketika libur kita memang sering ke tempat ini walau hanya sekedar untuk menghilangkan rasa jenuh. “Deb, tumben kamu diam aja dari tadi. Apa ada yang mengganggumu?” tanya yesi yang melihatku sedari tadi hanya diam saja. “Ahh nggak kok. Yuk naik itu” jawabku sembari menunjukkan ke arah permainan Viking. “ Loh itu bukannya si anak baru itu kan? Ngapain dia kesini?” celetuk vane yang melihat rehan berjalan ke arahku. Dan memang benar sepertinya dia adalah rehan. Aku kaget karena dia langsung memegang tanganku dan menyeretku ke tempat yang jauh dari kerumunan. Yang membuat kedua temanku sangat terkejut dengan situasi yang tidak biasa ini.
“Lepasin aku” kataku sesampainya di tempat yang jauh dari kerumunan tadi dan melepaskan genggaman tangan rehan. “Kenapa kamu selalu menghindari aku? Kenapa kamu tidak mengabari aku? Kenapa kamu bersikap dingin kepadaku? Kenapa kamu jadi gini sama aku?” begitulah pertanyaan beruntun yang diberikan rehan kepadaku. “Aku seperti ini karena kedua orang tuamu” Jawabku singkat dan bergegas pergi dari hadapan rehan tapi rehan masih menahanku pergi. “Tunggu deb, maksud kamu apa?” Tanyanya kepadaku dengan menahan tanganku. “Aku tau aku berasal dari keluarga yang tidak sama dengan keluargamu, dan seharusnya aku tidak mengenalmu dan membuat keluargamu malu karena aku. Jadi aku mohon jangan temui aku lagi” Jelasku padanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca “Apa? Jadi kamu menjauhiku karena orang tuaku?”. Sejenak hening menyelimuti suasana ini.
Detik berikutnya rehan tiba-tiba berlutut dihadapanku yang membuatku kaget. “Maafkan aku deb dan juga maafkan keluargaku. Aku benar-benar tidak tau kalau orangtuaku berkata seperti kepadamu. Kamu boleh marah sama aku. Tapi tolong jangan benci kepada orangtuaku. Aku mohon maafkan keluargaku agar ayahku bisa tenang disana”. Astaga ternyata ayahnya rehan sudah meninggal. Sejujurnya aku tidak pernah membenci siapapun. Aku hanya tidak ingin menjadi beban bagi orang yang menyukaiku. Aku tahu berat beban bagi orang yang menyukaiku Setelah mendengar cerita dari rehan tak seharusnya aku bersikap seperti ini. Dan tak seharusnya aku menjauhinya.
Sekurang apapun dia, kejarlah dia. Karena cinta  tak butuh kesempurnaan, tapi kesetiaan yang akan berujung kebahagiaan.



The End....