Selasa, 30 Januari 2018

Puisi: HISTORY

Langit mendung, bertutup kelam, hitam, pekat
Dentuman, hentakan, tembakan menggaung, melolong tiada henti, tak berbatas
Darah, merah, tulang belulang berserakan, teriakan, nada-nada jerit dan tangis menjadi warna dan hiasan ditengah ganasnya yang beradu
Suasana mencekam, sedikitpun tak tergores indah
Pakaian berlumpur, aroma busuk pun tak kuasa menolak untuk menebar sengatnya
Bambu runcing dan hujan di hari itu seakan menjadi saksi bisu betaapa besar perjuangan para bunga bangsa memperjuangkan satu nama INDONESIA
Jiwa hanya satu keinginan, bebasnya tanah lahir dari kejamnya berlenggu rantai jiwa-jiwa jajah
Raga melahirkan kekuatannya dengan tempur di medan perang, niat habisi parasit negeri yang kejam menggerogoti.
Senyum merekah diawal pagi kepada anak istri
Namun Pulang hanya tinggal dengan bibir senyum beku dan tubuh kaku
Oh, sungguh besar perjuangan yang bulat mulia dan sempurna
Hasilkan keharuman abadi, sampai dasar hati dan sampai berganti generasi
Kini, kepahitan, kengerian, telah terkubur mati bersama jasad yang bersemayam di tanah negeri
yang bernyawa, kini sudah renta, raganya semakin lemah dimakan usia
Namun sejarah tak kan terhapus, terpatri indah dalam setiap hembusan  nafas
Warisan histori untuk anak cucuku
Perjuangkan negeri, jangan biarkan darah tertumpah jadi percuma
Jangan jadikan pengorbanan jadi sia-sia belaka dan berlalu semu
Inilah sepenggal kisah
Dari bunga bangsa negeri
Dengarkan dan patrikan dalam hati sanubari....

Karya: Agnes Novi Krismayanti/ Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ 2015
Image result for perjuangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar